Assalamualaikum wr.wb

Hallo,kali ini saya akan membahas Tentang  Network Layer pada Osi Layer.

A.Pendahulu
   Network layer adalah lapisan ketiga dari bawah dalam model referensi jaringan OSI.Lapisan ini bertanggung jawab untuk melakukan beberapa fungsi,Yaitu :

  • pengalamatan logis dan melakukan pemetaan (routing) terhadap paket paket melalui jaringan
  • membuat dan menghapus koneksi dan jalur koneksi antara dua node di antara dua node di dalam sebuah jaringan.
  •  mentransfer data ,membuat dan mengkonfirmasi penerimaan ,dan mengeset ulang koneksi

Network Layer juga menyediakan layanan connectionless dan connection-oriented terhadap lapisan transport yang berada di atasnya. Network Layer juga melakukan fungsinya secara erat dengan Physical Layer (lapisan pertama) dan data-link Layer (lapisan kedua) dalam banyak implementasi protokol dunia nyata.

Addressing dan routing adalah fungsi utama dari protokol network layer. Addressing memungkinkan komunikasi data antar host pada jaringan yang sama atau jaringan yang berbeda (pengalamatan secara logical). Internet Protocol version 4 (IPv4) menyediakan pengalamatan hirarkis untuk paket yang membawa data kita. Routing merupakan fungsi yang berrtanggung jawab membawa data melewati sekumpulan jaringan dengan cara memilih jalur terbaik untuk dilewati data.

B.Latar belakang 
   Agar bisa memahami isi dan protokol-protokol yang ada di dalam dalam network layer terutama menghitung Ip Address,mengkonfigurasi router dan sebagainya yang berhubungan dengan koneksi internet.

C.Fungsi dan manfaat
 Untuk bisa mengkonfigurasi router agar bisa terhubung antar komputer.

D. cara menghitung subnetting
   Subnetting kelas C
IP address yang akan kita subnetting adalah 192.168.1.0/26
Subnet mask binner = 11111111.11111111.11111111.11000000
Subent mask decimal = 255.255.255.192 {didapat dari (2^7) + (2^6) = 192 }
Jumlah Blok = 2^2 = 4
Jumlah host/blokl = 2^6 = 64
Jumlah host valid = 64 – 2 = 62
Blok Pertama: (total range 192.168.1.0 sampai 192.168.1.63)
Network address = 192.168.1.0;
Host Valid atau IP Valid = 192.168.1.1 s/d 192.168.1.62
Broadcast address = 192.168.1.63;
Blok Kedua: (total range 192.168.1.64 sampai 192.168.1.127)  pada blok kedua, urutan host melanjutkan blok pertama.
Network address = 192.168.1.64;
Host Valid atau IP Valid = 192.168.1.65 s/d 192.168.1.126
Broadcast address = 192.168.1.127;
Blok Ketiga: (total range 192.168.1.128 sampai 192.168.1.191)  pada blok ketiga, urutan host melanjutkan blok kedua.
Network address = 192.168.1.128;
Host Valid atau IP Valid = 192.168.1.129 s/d 192.168.1.190
Broadcast address = 192.168.1.191;
Blok Keempat: (total range 192.168.1.192 sampai 192.168.1.255) pada blok keempat, urutan host melanjutkan blok ketiga.
Network address = 192.168.1.192;
Host Valid atau IP Valid = 192.168.1.193 s/d 192.168.1.254
Broadcast address = 192.168.1.255;
Berikut ini adalah penjelasan dari cara perhitungan diatas.
1. Subnet mask binner (SM Binner)
Jumlah bit binner pada IP address adalah 32 bit, yang terbagi atas 4 oktet. Setiap oktet terdiri atas 8 bit yang dibatasi dengan titik atau dot. Berdasarkan CIDR atau notasi yang ditentukan diawal perhitungan tadi, yaitu /26. Maka bisa ditentukan bahwa Subnetmask binner adalah 11111111.11111111.11111111.11000000;
2. Subnet mask decimal (SM Decimal)
Subnet mask desimal merupakan konversi dari subnet mask binner. Karena Subnet mask binner adalah 11111111.11111111.11111111.11000000, maka subnet decimal 255.255.255.192;
3. Jumlah blok
Karena seubnetting ini dilakukan pada kelas C, maka yang merupakan NET ID adalah tiga oktet pertama dan yang merupkan HOST ID. Perlu kita ketahui yang menetukan jumlah blok pada sebuah IP address adalah jumlah bit 1 pada HOST ID. Karena pada HOST ID tidak terdapat bit 1, maka jumlah blok pada ip address tersebut adalah 2^2 = 4.
4. Jumlah host/blok
Cara penghitungan jumlah host ini merupakan kebalik dari perhitungan jumlah blok. Untuk mencari jumlah host, yang perlu diperhatikan adalah jumlah bit 0 pada SM Binner diatas. Karena pada SM Binner tersebut terdapat 8 bit 0, maka jumlah host nya adalah 2^6 =64 .
5. Jumlah Host valid atau IP Valid
Jumlah total range IP address diatas adalah 64 yang terdiri atas 192.168.1.0 s/d 192.168.1.62; Untuk menentukan IP valid, maka Jumlah Host – 2 (network address dan broadcast address).
Subnetting kelas B
IP address yang akan kita subnetting adalah 169.254.10.0/16
Analisa: 169.254.10.0 berarti kelas B, dengan Subnet Mask /16 berarti 11111111.11111111.00000000.00000000 (255.255.0.0)
Berikut ini adalah penjelasan dari cara perhitungan diatas.
Jumlah Subnet = 2^x, dimana x adalah banyaknya binari 1 pada 2 oktet terakhir. Jadi Jumlah Subnet adalah 2^0 = 1 subnet.
Jumlah Host per Subnet = 2^y – 2, dimana y adalah kebalikan dari x yaitu banyaknya binari 0 pada 2 oktet terakhir. Jadi jumlah host per subnet adalah 2^16 – 2 = 65.534host
Blok Subnet = 256 – 0 = 256.
Network address :  169.254.0.0
Broadcast address = 169.254.255.255
Range = 169.254.0.1 – 169.254.255.255
Subnetting kelas A
IP address yang akan kita subnetting adalah 10.10.10.0/10
Analisa: 10.10.10.0 berarti kelas A, dengan Subnet Mask /10 berarti
11111111.11000000.00000000.00000000 (255.192.0.0)
Berikut ini adalah penjelasan dari cara perhitungan diatas.
Jumlah Subnet = 2^x, dimana x adalah banyaknya binari 1 pada 2 oktet terakhir. Jadi Jumlah Subnet adalah 2^0 = 1 subnet.
Jumlah Host per Subnet = 2^y – 2, dimana y adalah kebalikan dari x yaitu banyaknya binari 0 pada 2 oktet terakhir. Jadi jumlah host per subnet adalah 2^22 – 2 = 4194320host
Blok Subnet = 256 – 0 = 256.
Network Address = 10.0.0.0
Broadcast address = 10.63.255.255
E.Kesimpulan                                                                                                                                          Jadi kesimpulanya yaitu agar bisa menentukan alamat ip ,menghitung subnetting, dan menghitung broadcest.
F.Referensi                                                                                                                                          kartika_nur.staff.gunadarma.ac.id/Downloads/files/.../6%267.+Network+Layer.pdf